Kamis, 20 Februari 2014

Pengertian Efisiensi dan Efektifitas


Dua konsepsi utama untuk mengukur prestasi kerja (performance) manajmen adalah efisiensi dan efektifitas.

Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Ini merupakan konsep matematik, atau merupakan perhitungan ratio antara keluaran (out put) dan masukan (input). Seorang manajer efisien adalah seorang yang mencapai yang mencapai keluaran yang lebih tinggi (hasil, performa, produktifitas) dibanding masukan – masukan (tenaga kerja, bahan, uang, mesin, dan waktu) yang digunakan. Dengan kata lain, manajer yang dapat meminimalkan biaya penggunaan sumber daya – sumber daya untuk mencapai keluaran yang telah ditentukan disebut manajer yang efisien. Atau sebaliknya manajer disebut efisien bila dapat memaksimumkan keluaran dengan jumlah masukan yang terbatas.

Efektifitas merupakan kemampua untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Dengan kata lain, seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan yang harus diakuka atau metoda (cara) yang tepat untuk mencapai tujuan.


diambil dari berbagai sumber, diantaranya :
Handoko, Hani T,. 2009,  Manajemen, BPFE – Yogyakarta.

Pengertian Manajemen


Manajemen dibutuhkan untuk tipe kegiatan yang diorganisasi dan dalam semua  tipe oorganisasi. Manajemen dibutuhkan dimana saja orang – orang bekerja bersama (organisasi) untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Dalam perjalanan hidupnya  manusia selalu kan menjadi anggota dari berbagai macam organisasi, seperti  organisasi sekolah, perkumpulan olah raga, kelompok kesenian ataupun orgnisasi lainnya yang ada di masyarakat. Organisasi – organisai ini mempunyai persamaan dasar, walaupun dalam beberapa hal dapat berbeda satu dengan yang lain. Organsasi perusahaan atau institusi pemerintahan dikelola secara lebih formal, dibanding kelompok kesenian, oleh raga atau kegiatan lain yang ada disekitar masyarakat kita. Namun ada persamaan terutama dalam pencerinan fungsi – fungsi manajerial yang dijalankan.
Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen juga bersifat universal, dan menggunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis, mencakup kaidah – kaidah, prinsip –prinsip an konsep – konsep yang cenderung benar dalam situasi manajerial.
Bila seorang manajer mempunyai pengetahuan dasar manajemen dan mengetahui  cara menerapkan pada situasi yang ada, dia akan dapat melakukan fungsi – fungsi manajerial dengan efisien dan efektif. Seorang manajer tentu harus cukup eksibel untuk menyesuaikan diri dengan situsi baru dan perubahan lingkungan.

Mengapa Manajemen dibutuhkan ?.
Ada tiga alasan tama diperlukannya manajemen :
a.       Untuk mencapai tujuan.
b.      Untuk menjaga keseimbangan dintara tujuan – tujuan yang saling berttentangan.
c.       Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas.


diambil dariberbagai sumber, diantaranya  :
Handoko, Hani T,. 2009,  Manajemen, BPFE – Yogyakarta.

Kamis, 13 Februari 2014

Jenis PenelitianKesehatan


Pengelompokkan jenis penelitian kesehatan itu bermacam-macam menurut aspek mana penelitian itu ditinjau
Berdasarkan metode, penelitian kesehatandapatdigolongkanmenjadi 3 kelompok :

1.      Metode penelitian survey.
Penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh subyek yang diteliti atau populasi, tetapi  hanya mengambil sebagian dari populasi tersebut (sampel).
Penelitian survey digolongkan :
a.      Penelitian survey yang bersifat deskriptif
Penelitian diarahkan untuk mendeskriptifkan atau menguraikan suatu keadaan di  dalam suatu komunitas atau masyarakat.
Penelitian deskriptif sering disebut penelitian penjelajahan (exploratory study). Dalam survey diskriptif pada umumnya penelitian menjawab pertanyaan bagaimana.
b.      Penelitian survey yang bersifat analitik
Penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan ata u situasi. Survey analitik pada umumnya berusaha menjawab pertanyaan mengapa, oleh karena itu disebbut peneitian penjelasan (explanatory study).
Penelitian survey analitik, dibedakan :
a)      Seksional silang (Cross Sectionkal)
Variabel sebab atau risiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu bersamaan).
b)     Studi Retrospektif (Retrospective Sudy)
Penelitian yang berusaha melihat kebelakang (backward looking), pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi. Kemudian dari dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel yang mempengaruhi akibat tersebut.
c)      Studi prospektif (Prospective Study)
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat melihat ke depan (forward looking), penelitian dimulai dari variabel penyebab atau faktor resiko,kemudian diikuti akibatnya pada waktu yang akan datang.

2.      Metode penelitian eksperimen.
Peneliti melakukan percobaan atau perlakuan terhadap  variabel independen, kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut.
Ditinjau dari segi manfaat atukegunaannya,penelitian inidigolongkan :
a.       Penelitian dasar (Basic of fundamental Research)
b.      Penelitan terapan (Applied research)
c.       Penelitian tindakan (Action research)
d.      Peneitian evaluasi (Evaluation esearch)

Sumber : Notoatmodjo, Soekidjo, 2002 : Metodologi Penelitian Kesehatan.

Senin, 10 Februari 2014

Penelitan Kesehatan

Pengertian
Penilitian kesehatan berorientasikan atau memfokuskan kegiatannya pada masalah – masalah yang timbul di bidang kesehatan / kedokteran dan sistem kesehatan.
Kesehatan itu sendiri terdiri dari sub bidang pokok, yaitu :

1. Kesehatan individu yang berorientasi klinis / pegobatan, yang biasanya disebut kedokteran.
2.    Kesehatan kelompok atau masyarakat, yang bersifat pencegahan, yang disebut kesehatan masyarakat.
Secara makro kesehatan merupakan sub sistem dari sistem sosial budaya yang tidak lepas dari sub sistem pendidikan, ekonomi, politik, dsb.
Penelitin kesehaatan dapat diartikan sebagai suatu upayauntuk memahami permasalahan- permasalahan yang dihadapi dalam bidang kesehatan, baik kuratif / klinis maupun preventif / kesehatan masyarakat, serta masalah – masalah yang berkaitan dengannya.  Dengan mencari bukti yang muncul, dan dilakukan melalui langkah – langkah tertentu yang bersifat ilmiah, sistematis, dan logis.

Sumber : Notoatmodjo, Soekidjo, 2002 : Metodologi Penelitian Kesehatan.

Kamis, 06 Februari 2014

PERKEMBANGAN KONSEP OKLUSI GIGI

Perkembangan konsep oklusi dapat ditelusuri mulai dari konsep yang baru berupa angan – angan atau bayangan, kemudian konsep yang berupa dugaan dan selanjutnya berupa kenyataan.
Perkembangan konsep oklusi dapat dibagi menjadi tiga periode :

1.      Periode Fiksi, masa sebelum tahun 1900
Periode pertama dalam perkembangan konsep oklusi ialah periode fiksi. Mula – mula hanya membicarakan tentang adanya istilah “perlawanan” (antagonism), “pertemuan” (meeting),dan “peluncuran” (gliding) dari gigi – geligi.
Para ahli lain menitik beratkan pendapatnya tentang oklusi pada penjelasan anatomi dari morfologi gigi sebagai satu keatuan. Reka cipta tentang standar oklusi belum ada. Demikian pula hubungan khas antara gigi – gigi belum ada dan landasan untuk membbandingkan engan yang normal juga belum ada.
Berasarkan pengamatan, setiap orang mngakui keistimewaan gigi geligi permanen, karena gigi geligi tersebut ukurnnya lebih besar atau lebih kecil dari pada standar normal. Standar normal semacam itu tidak selalu merupakan suatu bentuk yang smuanya harus sama dengan bentuk tersebut. Stndar nrmal norml lengkung gigi adalah suatu garis lengkung yang membenang dari ujun deretn gigi yang satu ke ujung yang lain dan semua gigi terletak pada gars tersebut.
Diambil dari berbagai sumber; diantaranya :

Harkati Dewanto, Aspek – aspek Epidemiologi Maloklusi. 1993.

Rabu, 05 Februari 2014

Pengertian dan Tujnuan Orthodonti


Pengertian Orthodontik
Ilmu ortodontik adalah gabungan ilmu dan seni yang berhubungan dengan perkembangan,  merawat anomaly gigi geligi, rahang, dan muka serta pengaruhnya terhadap kesehatan fisik, estetik dan mental.

Dalam orthodonti kita kenal beberapa cabang ilmu yang saling terkait dan berhubungan, misal;
Ilmu Orthodonti pencegahan adalah ilmu yang mempelajari segala macam usaha untuk mencegah terjadinya kelainan oklusi (maloklusi). Orthodonti pencegahan merupakan bagian dari ilmu kedokteran gigi pencegahan (Preventive Dentistry). Berbeda dengan cabang ilmu kedokteran gigi yang lain yang memerlukan perawatan singkat, ortodonti pencegahan memerlukan perawatan yang lama, terus menerus mengikuti waktu pertumbuhan dan perkembangan dentofasial.Ortodonti pencegahan berarti tindakan yang dinamis, terus menerus dan disiplin bagi dokter gigi dan pasiennya.
Perawatan ortodonti adalah salah satu jenis perawatan yang dilakukan di bidang kedokteran gigi yang bertujuan mendapatkan penampilan dentofasial yang menyenangkan secara estetika yaitu dengan menghilangkan susunan gigi yang berjejal, mengoreksi penyimpangan rotasional dan apikal dari gigi-geligi, mengoreksi hubungan antar insisal serta menciptakan hubungan oklusi yang baik
Pergerakan gigi adalah basis dari perawatan ortodonti. Untuk dapat melakukan perawatan tersebut maka harus terjadi pergerakan gigi untuk mengembalikan posisi gigi yang menyimpang ke posisi yang baik sesuai dengan oklusinya, dan untuk dapat menggerakkan gigi tersebut diperlukan alat ortodonti, yang terdiri dari dua jenis yaitu alat lepasan dan alat cekat.
Alat cekat mempunyai tiga komponen dasar yaitu bracket, archwire dan assesori. Interaksi dari ketiga komponen ini menentukan cara berfungsinya suatu alat. Faktor-faktor mekanis yang menentukan pilihan komponen alat cekat berhubungan dengan gerakan gigi yang dikehendaki. Kekuatan yang dipergunakan harus sesuai dengan kekuatan optimal yang sudah ditentukan untuk berbagai jenis pergerakan gigi
Tujuan Perawatan Orthodontik.
Tujuan dari perawatan ortodontik sebagai suatu penciptaan hubungan – hubungan oklusal sebaik mungkin dalam kerangka estetika wajah yang dapat di terima dan stabilitas dari hasil akhirnya. Tentu tujuan utama dari perawatan ortodonti adalah mendapat penampilan dentofacial yang menyenangkan secara estetika dengan fungsi yang baik dengan gigi – gigi dalam posisi stabil.
Tujuan perawatan Ortodonsi adalah sebagai berikut :
a.       Menghilangkan susunan gigi berjejal
b.      Mengoreksi penyimpangan rotasional dan apical dari gigi geligi
c.       Mengoreksi hubungan antar insisal
d.      Menciptakan hubungan antar tonjol bukal yang baik
e.       Penampilan wajah yang menyenangkan
f.       Hasil akhir stabil.




Pengertian Penelitian Kesehatan

Penilitian kesehatan berorietasikan atau memfokuskan kegiatannya pada masalah – masalah yang timbul di bidang kesehatan / kedokteran dan sistem kesehatan.
Kesehatan itu sendiri terdiri dari sub bidang pokok, yaitu :

1. Kesehatan individu yang berorientasi klinis / pegobatan, yang biasanya disebut kedokteran.
2.    Kesehatan kelompok atau masyarakat, yang bersifat pencegahan, yang disebut kesehatan masyarakat.
Secara makro kesehatan merupakan sub sistem dari sistem sosial budaya yang tidak lepas dari sub sistem pendidikan, ekonomi, politik, dsb.
Penelitin kesehaatan dapat diartikan sebagai suatu upayauntuk memahami permasalahan- permasalahan yang dihadapi dalam bidang kesehatan, baik kuratif / klinis maupun preventif / kesehatan masyarakat, serta masalah – masalah yang berkaitan dengannya.  Dengan mencari bukti yang muncul, dan dilakukan melalui langkah – langkah tertentu yang bersifat ilmiah, sistematis, dan logis.


Sumber : Notoatmodjo, Soekidjo, 2002 : Metodologi Penelitian Kesehatan.